BIOGEOGRAFI
1.
Berikan
penjelasan bahwa unsur-unsur di bawah ini mempengaruhi distribusi flora dan
fauna di permukaan bumi (minimal
400 kata)
a.
Suhu
b.
Curah
hujan
c.
Topografi
Jawaban
:
a.
Suhu
Faktor iklim termasuk
di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar pengaruhnya
terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Kondisi suhu
udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai
jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal,
serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya,
flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan
toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan
malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Pada wilayah-wilayah yang
memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang
sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia,
hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin
merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah
salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang,
ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan
habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan
tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi. Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal
dari radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari
ke bumi dipancarkan secara merata,
akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda
disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan
beradaptasi terhadap suhu lingkungan
fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan sangat
rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen. Faktor suhu sangat menentukan bagaimana persebaran flora dan fauna di
suatu daerah. Flora dan fauna tersebut pada akhirnya akan belajar untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk terus dapat bertahan hidup. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah
berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin
dan kering atau lingkungan panas dan kering. Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis,
diperlukan variasi suhu untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan
untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tumbuhan didaerah dingin dan kering,
memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses
regenerasinya. Karena perbedaan suhu tersebut menghasilkan perbedaan dua vegetasi, yaitu :
kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja
terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur
karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan
annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin dan kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang
mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim
dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan
inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial
dapat berumur lebih dari satu tahun.
b.
Curah Hujan
Curah hujan
berpengaruh terhadap distribusi hewan dan tumbuhan, karena biasanya makhluk
hidup mencari tempat tinggal yang biasanya dekat dengan sumber air yang artinya
daerah yang mempunyai curah hujan yang cukup untuk bahan persediaan air. Daerah
yang mempunyai curah hujan sedikit, biasanya jarang di tempati baik flora dan
fauna. Hanya flora dan fauna tersentu saja yang mampu tinggal di daerah
tersebut kemudian bisa bertahan dalam daerah yang curah hujannya sedikit. Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme
terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah
hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan
juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan. Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan
pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antar wilayah pada umumnya
bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki
curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka
spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah
yang relatif lebih kering. Sebagai
contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah
yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis)
dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat
intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang
khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi. Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis
sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau
gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun
untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang
sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini
tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi
tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan
(produsen) bagi hewan.
c.
Topografi
Faktor
topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya
menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai
ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda
pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang
berlainan. Daerah yang mempunyai ketinggian yang ekstrim
biasanya hanya sedikit saja di jadikan tempat tinggal baik flora dan fauna. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk
daerah-daerah dengan ketinggian tertentu. Biasanya flora
dan fauna banyak hidup di daerah yang mempunyai ketinggian yang normal, hal itu
disebabkan karena mempermuadah flora dan fauna untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan
tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal
permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur,
sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap
unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang
relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak
kebawah secara cepat. Padahal air itu sendiri
merupakan hal yang sangat di butuhkan flora dan fauna untuk menjaga
kelangsungan hidupnya.
2.
Jelaskan
mengapa bioma savana di Indonesia hanya terdapat di Nusa Tenggara? (minimal 200
kata)
Jawab
:
Sabana
adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar,
biasanya pohon palem dan akasia. Sabana
pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik. Ciri-ciri sabana
antara lain : bersuhu panas sepanjang tahun, hujan terjadi secara musiman, terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis), curah hujan anatara 100 - 150 mm/tahun, curah hujan sedang dan tidak teratur, porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase
(pengairan) cukup baik . Sabana
berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin rendah. Sabana akan
berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya
makin tinggi.
Sabana
banyak terdapat di daerah Nusa Tenggara, karena daerah Nusa Tenggara cuacanya kering yang di sebabkan hujan yang terjadi secara musiman yang
pada akhirnya menyebabkan suhu yang panas di daerah tersebut. Nusa Tenggara
yang merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang di lewati garis
khatulistiwa sehingga menyebabkan iklim di daerah tersebut menjadi tropis yang
pada akhirnya sumber cadangan air di daerah tersebut menjadi sedikit. Jika kita melihat faktor-faktor distribusi
flora dan fauna, di sana tercatat jika curah hujan menjadi faktor yang penting
dalam distribusi flora dan fauna, jadi tidak mengerankan jika di Nusa tenggara
memiliki daerah sabana yang cukup luas yang di sebabkan karena sumber air yang
sedikit sehingga tumbuhan-tumbuhan yang mampu bertahan dengan lingkungan
seperti itu sedikit. Selain itu jika kita melihat iklim yang berada di daerah
Nusa Tenggara merupakan iklim tropis yang mempunyai suhu yang relatif tinggi,
hal itu menyebabkan banyak flora dan fauna yang tidak mampu hidup di wilayah
Nusa Tenggara.
3.
Jelaskan
siklus nitrogen, seberti gambar di bawa ini (minimal 250 kata) !
Jawaban :
Siklus Nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa
yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk
kimiawi yang lain. Diantara beberapa siklus
biogeokimia lainnya seperti siklus fosfor dan sulfur, siklus nitrogen adalah
siklus biokimia yang sangat kompleks.
a.
Fiksasi
Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau
abiotik yang mengubah nitrogen
di udara menjadi ammonia (NH3).
Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen.
Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis
ini dapat ditulis sebagai berikut : N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2. Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Cyanobacteria, Azotobacteraceae,
Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman
yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi
(simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada
proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang
dapat mengkonversi unsur nitrogen
di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
1.
Fiksasi
biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan
dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat
memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri
pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul
akar kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas
bakteri Azotobacter.
2.
Industri
fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C, dan dengan
penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari
gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3).
Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
3.
Pembakaran
bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
4.
Proses
lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena
foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
b.
Asimilasi
Tanaman
mendapatkan nitrogen dari tanah
melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium.
Sedangkan hewan memperoleh nitrogen
dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium
dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat
diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion
nitrit dan kemudian ion amonium
untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman
yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam
bentuk ion amonium langsung dari
nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino,
nukleotida dan molekul organik kecil.
c.
Amonifikasi
Jika
tumbuhan atau hewan mati, nitrogen
organik diubah menjadi amonium
(NH4+) oleh bakteri dan jamur.
d.
Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri
yang hidup di dalam tanah dan bakteri
nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi,
bakteri nitrifikasi seperti
spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit
(NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat
penting karena nitrit merupakan
racun bagi kehidupan tanaman.
e.
Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti
Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka
menggunakan nitrat sebagai
akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob
bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.
f.
Oksidasi
Amonia Anaerobik
Dalam proses
biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk
sebagian besar dari konversi nitrogen
unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui
proses yang disebut oksidasi amonia
anaerobic
4.
Jelaskan
apa yang anda ketahui mengenai faktor pembatas dalam distribusi flora dan fauna
di permukaan bumi ? (minimal 300 kata)
Jawaban
:
Faktor pembatas yang akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan distribusi tumbuhan menurut
Brown dan Gibson (1983), antara lain adalah:
a. Jenis tumbuhan karena jenis tumbuhan setempat cenderung
mempunyai reproduksi yang sesuai dengan kondisi setempat.
Setiap makhluk
hidup mempunyai cara-caraya tersendiri untuk beradaptasi dengan kondisi tempat
yang mereka jadikan tempat tinggal, hal itu di lakukan untuk tetap bertahan
hidup. Cara bereproduksi hewan yang berada di daerah tropis tentunya berbeda
dengan hewan yang berada di daerah iklim sedang, iklim dingin dll. Contihnya
cara reproduksi beruang berbeda dengan cara reproduksi burung cendrawasih.
b. Kepekaan dan sifat adaptasi tumbuhan terhadap spektrum cahaya
c. Preferensi tumbuhan terhadap sifat-sifat fisik tanah.
d. Ada dan tidak adanya jenis tumbuhan tertentu yung
berhubungan erat dengan kemampuannya menghadapi gangguan secara periodik
"catastrophe", seperti pencemaran atau banjir
e. Interaksi-spesifik antara tumbuhan dengan tumbuhan atau
antara tumbuhan dengan hewan.
Distribusi organisme dipengaruhi oleh sejarah, iklim
masa lalu dan susunan atau bentuk benua-benua dan hubungan ekologis masa lalu
dan masa sekarang, serta semua interaksi satu sama lainnya. Karena kompleksitas
hubungan ini, maka para pakar biogeografi telah cenderung memusatkan pada salah
satu dari dua pendekatan utama terhadap bidang ilmu ini.
a. Biogeografi Sejarah
a. Biogeografi Sejarah
Menekankan terutama pada sejarah evolusi
(perkembangan) dari kelompok-kelompok organisme. Dari mana mereka berasal ?
Bagaimana mereka menyebar ? Bagaimanakah distribusinya pada masa sekarang dapat
menjelaskan kepada kita tentang sejarahnya masa lalu ?
b. Biogeografi Ekologi
Memusatkan pada interaksi organisme pada saat ini
dengan lingkungan fisik dan interaksi satu sama lainnya serta untuk memahami
bagaimana hubungan-hubungan ini mempengaruhi dimana spesies dan takson yang
lebih luar ditemukan pada masa sekarang.
5.
Jelaskan
dan berikan
contoh tahapan adaptasi makhluk hidup ! (minimal 300 kata)
Jawaban
:
Dalam proses
adaptasi, tumbuhan melalui berbagai tahapan, yaitu:
1.
Tahap Aklimatisasi :
tahap di mana tumbuhan maupun hewan
berusaha keras untuk dapat mempertahankan hidup di tempat baru dengan mengubah
kemampuan fisiologis dan atau morfologi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru. Hal
ini didasarkan pada kemampuan organisme untuk dapat mengatur morfologi,
perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di
dalam tubuhnya untuk
menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi yang
pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat keasaman (pH), dan kadar oksigen.
Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung
dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat
berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Contohnya
:
a.
System pelatihan atletik dimana tubuh dipaksa untuk mengkompensasi
tekanan dari kondisi iklim yang baru atau berbeda. Melalui kompensasi, tubuh
mampu mentoleransi tekanan fisik seperti dengan cara yang lebih efisien, dan
atlet biasanya akan mencapai kinerja fisik yang lebih baik. Toleransi
dikembangkan untuk kondisi pelatihan tertentu umumnya akan menghasilkan hasil
yang lebih baik kompetitif, dalam kompetisi di mana kondisi iklim yang ada
pelatihan, serta di lingkungan atlet terbiasa.
b.
Tanaman budi daya dan pada teknik kultur jaringan.
Dalam teknik kultur jaringan, tanaman
yang masih berada di dalam botol steril
akan disiapkan untuk dipindahkan ke lingkungan aslinya, yaitu di tanah
terbuka dengan kondisi lingkungan yang lebih tidak terkontrol.
2.
Tahap Naturalisasi : tahap
di mana tumbuhan maupun telah mampu menyesuaikan dirinya dengan faktor
lingkungan dan terus berusaha untuk menyempurnakan proses adaptasinya ke arah
yang positif.
Contoh :
a.
Bunga teratai memiliki
daun yang lebar-lebar dan tipis. Daun teratai yang tipis berguna untuk
mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap
cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga
memilki akar yang panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu
teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak
lepas.
b.
Banyak hewan
menunjukkan fitur penyamaran, yang membantu mereka bersembunyi dari predator dan
juga membantu mereka menangkap mangsanya. Jerapah memiliki mantel kamuflase
yang membantu mereka menyembunyikan diri dari musuh-musuh mereka. Lapisan putih
beruang kutub membantu kamuflase dengan salju putih. Ikan tertentu memiliki
kemampuan untuk mengubah warna kulit mereka dengan mengubah makanan mereka.
a.
Tahap Domestikasi :
tahap di mana proses adaptasi tumbuhan maupun sudah dapat menyesuaikan diri
dengan, lingkungan barunya dan sudah mulai dapat menjalankan kehidupannya untuk
melewati siklus hidupnya dengan baik. Domestikasi
merupakan pengadopsian tumbuhan
dan hewan
dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam
arti yang sederhana, domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang
dilakukan terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada
individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan
(perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang
menjadi objeknya.
Contoh :
a. Migrasi
adalah bentuk lain dari contoh adaptasi biasanya terlihat pada burung, yang,
dalam beberapa bulan setahun, bermigrasi ke daerah dengan kondisi iklim yang
kondusif untuk kelangsungan hidup mereka. Mereka mencari tempat di mana banyak
menyediakan makanan untuk kehidupan mereka dengan berpindah-pindah.
b. Tumbuhan
dikatakan telah terdomestikasi apabila sejumlah penampilannya mengalami
perubahan dan ia menjadi tergantung pada campur tangan manusia dalam
pertumbuhan dan perbanyakan keturunannya. Untuk tanaman pangan paling tidak ada
dua jenis yang diketahui tidak pernah ditemukan tumbuh liar di alam: jagung dan
beberapa jenis rapa (Brassica
napus). Selain itu gandum roti
yang heksaploid
juga tidak ditemukan di alam liar. Domestikasi tumbuhanlah yang
"memaksa" manusia untuk menghentikan perilaku pengembaraan dan mulai
menetap sehingga melahirkan peradaban
dan teknologi budidaya pertanian. Tumbuhan budidaya biasa disebut sebagai tanaman.
Komentar
Posting Komentar