GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran
atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa
bumi yang di alami selama periode waktu.
Tipe gempa bumi
- Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa
bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
- Gempa bumi
tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi,
getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi
tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh
tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic
plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa
lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak
perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan
menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik
lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di
Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
- Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini
diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis
gempa bumi ini jarang terjadi
- Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya
terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini
jarang terjadi dan bersifat lokal.
- Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan
adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan
itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut
tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi
akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa
bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer
yang terjepit kedalam mengalami transisi
fase
pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena
pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi
seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam
Karibia
di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh.
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan
peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi
Sejarah gempa bumi besar pada abad
ke-20 dan 21
- 11 Maret 2011, Gempa bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo
berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala
Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
- 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter,
korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini
kemudian juga menimbulkan tsunami.
- 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang
Biak, Papua.
- 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian
Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik
di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
- 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432
orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi
Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia,
kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan
dampak ringan dan menengah.
- 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota
Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban
meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan
tempat tinggal.
- 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan
Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG
Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas
dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
- 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa
hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum
diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
- 3
Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter
di Papua.
- 12
Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter
di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya
80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
- 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
- 9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter
- 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan
79 orang tewas [1].
- 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB
selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter.
United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih
dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat
tinggal.
- 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
- 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan
gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah
merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
- 26 Januari 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter
mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420
jiwa.
- 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam,
barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala
Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
- 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala
Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
- 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala
Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban
mencapai 13.000 orang.
- 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter,
menyebabkan 2.400 korban tewas.
- 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala
Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
- 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan
merenggut 1.171 nyawa.
- 30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala
Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
- 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala
Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
- 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala
Richter dan menewaskan 1.000 orang.
- 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala
richter dan menewaskan 2.500 orang.
- 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala
Richter, merengut 50.000 nyawa.
- 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada
Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
- 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan
sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu,
juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (BucureÅŸti).
- 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala
Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
- 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala
Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
- 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai
Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira
12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
- 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan
menyebabkan 33.000 orang tewas.
- 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala
Richter, 28.000 kematian.
- 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter
dan menewaskan 50.000 orang.
- 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter
dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
Akibat Gempa Bumi
- Bangunan
roboh
- Kebakaran
- Jatuhnya
korban jiwa
- Permukaan
tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
- Tanah
longsor akibat guncangan
- Banjir
akibat rusaknya tanggul
- Gempa
di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Tips Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
- Jangan
panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat
tidur.
- Bila
tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
- Jauhi
rak buku, lemari dan jendela kaca.
- Hati-hati
terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di
dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
- Jauhi
bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik,
papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
- Usahakan
dapat mencapai daerah yang terbuka.
- Jauhi
rak-rak dan jendela kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum:
- Jangan
panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
- Jauhi
benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca
dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
- Segera
hentikan di tempat yang terbuka.
- Jangan
berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan
penyeberangan.
- Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan
- Ikuti
semua petunjuk dari pegawai atau satpam
- Jangan
menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik
menggunakan tangga darurat
- Jika
anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah
semua tombol
- Ketika
lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
- Jika
anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone
jika tersedia
- Berpeganganlah
dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta
dihentikan secara mendadak
- Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
- Salah
mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
- Ada
kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman.
- Di
pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
- Sudah
dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi
besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami
kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan
pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.
Evakuasi:
- Tempat-tempat
pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian
perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya,
evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi
atau instansi pemerintah.
- *
* * Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
- Saat
gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah
sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang
benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan
bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
Komentar
Posting Komentar